Senin, 02 April 2012



Motherboard atau Mainboard

Motherboard alias mainboard alias system board, ketiganya mengacu pada satu barang yang sama, yakni sebuah papan sirkuit dan panel-panel elektronik yang menggerakan system PC secara keseluruhan. Secara prinsip, sebuah motherboard terdiri atas beberapa bagian yakni system CPU (prosesor), sirkuit clock/timing, Ram, Cache, ROM BIOS, I/O port seperti port serial, port pararel, slot ekspansi, prot IDE.
Terutama sekali, sedikitnya ada 7 hal yang harus diperhatikan pada sebuah motherboard. Ketujuh komponen tersebut adalah :

1. Chipset
2. Tipe CPU
3. Slot dan tipe memori
4. Cache memory
5. Sistem BIOS
6. Slot ekspansi
7. Port I/O

Dari sinilah sesungguhnya problem pada sebuah system PC bisa dilacak atau dideteksi. Kerusakan di luar 7 komponen tersebut biasanya jarang terjadi. Kemungkinan yang lain, bila ketujuh komponen ini terlihat beres-beres saja, patut diduga bahwa masalahnya terletak pada arsitektur motherboard itu sendiri, entah sirkuit-sirkuitnya, atau komponen-komponen yang dipergunakannya.


Berikut adalah pembahasan teknologi – teknologi mainboard laptop untuk prosessor jenis AMD :



  • AMD 990FX Chipset Mainboard

AMD yang merupakan produsen perangkat komputer baik berupa processor, chipset mainboard, dan kartu grafis juga memamerkan produk-produknya di ajang pameran tersebut. Salah satu yang ditawarkan adalah produk chipset mainboard dengan seri AMD 990FX yaitu sebuah chipset yang digunakan untuk menjalankan processor AMD terbaru dengan socket AM3+. AMD 990FX merupakan chipset tertinggi dari jajaran chipset mainboard AMD untuk socket AM3+ yang akan diluncurkan. Adapun AMD chipset seri 9 untuk mainboard akan diluncurkan dengan varian diantaranya AMD 990FX untuk seri tertinggi, AMD 990X untuk seri menengah, dan AMD 970 untuk chipset yang paling rendah.
Walaupun diperuntukkan untuk socket processor AM3+, dukungan terhadap processor dengan socket AM3 seperti processor AMD Athlon II dan AMD Phenom II masih dipertahankan. AMD 990FX dipersiapkan secara matang untuk processor terbaru AMD socket AM3+ yang lebih sering disebut AMD Bulldozer, yang rencananya akan dirilis pada bulan Juni-juli tahun 2011 ini. Produksi dari chipset AMD 990FX ini masih sama dengan teknologi yang dipakai dalam pembuatan chipset sebelumnya yaitu AMD 890FX, akan tetapi beberapa penyempurnaan telah dilakukan sehingga chipset ini lebih handal dan performanya lebih meningkat secara signifikan.

  • Dell Inspiron M301Z, Laptop Tipis berprosesor AMD

Dell menghadirkan laptop terbarunya yang ditenagai oleh prosesor AMD, Dell Inspiron M301Z. Mengusung prosesor dual core AMD Turion II Neo K625 II CPU, Inspiron M130Z ini menjanjikan konsumsi daya yang lebih hemat. Diposisikan sebagai laptop lifestyle, maka Dell menyediakan tujuh warna pilihan untuk menyesuaikan dengan selera kamu.
Tebalnya pun tak lebih dari 1 inci, ketipisan yang jadi ciri khas laptop-laptop seri z dari Dell. Laptop ini tidak menyediakan optical drive sebagai kompensasi atas bodinya yang tipis. Sementara berat bodi laptop, sekitar 1,8 kg. Berat tersebut sudah termasuk berat baterai 6-cell yang jadi sumber listrik laptop ini. Ukuran layar sebesar 13,3 inci membuatnya menjadi laptop kompak yang mudah dibawa-bawa.

Untuk urusan grafis, Inspiron M1301z ini menggunakan teknlogi grafis AMD yang diusung oleh AMD Mobility Radeon 4200. Layarnya 13,3 incinya sudah mampu menghadirkan kualitas gambar berdefinisi tinggi dengan tipe layar HD WLED True-Life Dynamic Backlight Control.
Inspiron M301z ini juga memiliki kapasitas hard drive yang besar, 640 GB. Sementara, memori yang bisa dipasng maksimal 8GB. Tersedia pula 7-in-1 Card Reader (SD, MMC, XD, MS, MS Pro, MMC+, Hi Density SD, Hi capacity SD) untuk memudahkan transfer data dari berbagai media. Sementara untuk koneksi nirkabel, tersedia sambunan WiFi (WLAN 802.11 a/b/g/n) dan Bluetooth.
Selain memperkenalkan laptop berprosesor AMD pertama ini, Dell juga memperkenalkan serangkaian produk lainnya yang berprosesor AMD. Untuk desktop PC, Dell mengeluarkan Dell Studio XPS 7100. Desktop PC ini menggunakan prosesor AMD Phenom T II X6 yang berinti enam. Terdapat pula pilihan prosesor quad core, menggunakan Athlon T II.

  • AMD APU Brazos E-350
Salah satu lini produk AMD APU Brazos yang cukup terkenal saat ini adalah AMD E-350. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya produsen notebook yang mulai memperbarui jajaran produk mereka dengan menggunakan prosesor AMD E-350.
Sebagai perkenalan, AMD APU E-350 merupakan prosesor dual-core yang berjalan pada kecepatan 1,6 GHz dan memiliki L2 cache sebesar 1 MB. Sesuai dengan konsep APU, AMD E-350 memiliki on-die GPU yang terintegrasi di dalam prosesor, yaitu AMD Radeon HD 6310. AMD Radeon HD 6310 itu sendiri beroperasi pada clock 500 MHz dan memiliki shader processor sebanyak 80 unit.
Layaknya jajaran graphics card AMD seri 6000 lainnya yang telah didukung dengan teknologi DirectX 11, AMD Radeon HD 6310 juga telah dibekali de¬ngan teknologi tersebut.
Kombinasi spesifikasi tersebut dirasa sudah memadai untuk menjalankan kebutuhan komputasi sehari-hari, seperti mengetik, menonton film, mendengarkan musik, atau untuk menghabiskan waktu sembari bermain game yang ringan.
Bila pada edisi sebelumnya (03/2011), CHIP pernah membahas AMD Brazos E-350 yang diterapkan pada desktop PC, maka pada edisi kali ini CHIP mencoba membahas AMD Brazos E-350 yang diterapkan pada platform mobile.
CHIP berhasil me¬ngumpulkan beberapa notebook yang telah menggunakan AMD Brazos E-350 dan mencoba membandingkan performa serta feature dari masing-masing peserta yang hadir.

Brazos adalah platform terbaru dari AMD yang menggunakan desain baru untuk prosesor dan graphics chip. Selain berfungsi sebagai graphics card, graphics chip yang terintegrasi di dalam prosesor juga dapat digunakan oleh beberapa aplikasi untuk membantu mempercepat pemrosesan data. Oleh karena itu, AMD menyebut generasi prosesor ini sebagai APU (accelerated processing unit).

Untuk menghindarkan dari kebingungan, perlu diingat bahwa Brazos adalah nama untuk platform, sementara prosesornya sendiri disebut Ontario dan Zacate. Perbedaan antara keduanya terletak pada spesifikasi dan konsumsi daya. Ontario mempunyai TDP 9 watt dan ditujukan untuk platform yang lebih hemat daya, sementara Zacate diperuntukkan untuk mereka yang menginginkan kinerja lebih tinggi dengan platform yang sama.

Kinerja yang Ditawarkan :
Dari segi prosesor, berkat desain core Bobcat yang digunakan, AMD E-350 menawarkan kinerja lebih tinggi dengan konsumsi daya lebih hemat daripada Intel Atom D510, versi dual core Atom Pinetrail. Sementara untuk menyaingi Celeron/Pentium CULV, AMD mengandalkan Radeon HD 6310 yang diintegrasikan ke dalam prosesor untuk menawarkan kinerja dan nilai tambah platform Brazos.

Oleh karena itu, tidak mengherankan kinerja AMD E-350 dengan Radeon 6310 dalam game dan aplikasi grafis tertentu bisa menyaingi Intel Core i5-661 (Clarkdale) dan Core i5-2100 (Sandy Bridge). Bila Anda lebih banyak menggunakan aplikasi, maka AMD E-350 menawarkan kinerja kurang lebih setara dengan Celeron SU2300.
Daya Tahan Baterai

Berdasarkan pengujian di dalam lab mereka, AMD mengklaim sebuah notebook ultraportable dengan Athlon E-350 dan battery 62 Wh dapat bertahan hingga 11 jam saat idle dan 4.5 jam menjalankan 3DMark. Beberapa vendor seperti Sony, Toshiba, Lenovo dan Acer yang telah mengeluarkan notebook berbasis Brazos menyatakan bahwa platform Brazos dapat bertahan selama 6 jam saat menggunakan baterai.

  • Radeon HD 6310 – Integrated Graphics dengan DirectX 11
Mengintegrasikan graphics chip ke dalam prosesor bukanlah hal mudah, apalagi mengintegrasikan graphics chip DirectX 11. AMD menyatakan bahwa mereka mengambil desain Cedar – seri Radeon HD 5400 – sebagai dasar pengembangan bagian graphics Ontario dan Zacate. Jadi, tidak mengherankan kemampuan dan kinerjanya lebih tinggi dibanding generasi graphics card terintegrasi sebelumnya, yaitu Radeon HD 3300 dan HD 4300 yang dapat ditemukan di chipset 780G dan 880G.

Penggunaan desain Cedar memungkinkan AMD mengintegrasikan UVD3 ke dalam graphics chip Ontario dan Zacate. UVD3 adalah komponen hardware video decoder generasi ketiga AMD. Kini, seluruh proses decoding untuk semua video berbasis H.264, VC1 dan MPEG 4 ASP (DivX/XviD) baik untuk ukuran standar (standard definition) maupun besar (high definition) dapat dilimpahkan ke graphics chip. . Artinya, prosesor bisa memasuki mode hemat daya saat Anda menonton video dengan codec di atas dan dapat digunakan untuk tugas-tugas yang lain.

  • Brazos – Lebih Cepat, Hemat dan Murah daripada Atom
Ini sebenarnya adalah usaha kedua AMD memasuki pasar prosesor murah meriah. Usaha pertama adalah Athlon Neo seri L dan K, namun keduanya masih merupakan desain prosesor yang lebih ditujukan untuk desktop daripada notebook. Ontario dan Zacate yang berbasis desain Bobcat jauh lebih cocok untuk pasar notebook, dimana konsumsi daya lebih penting daripada kinerja. Namun, itu saja belum dirasa cukup. AMD melengkapi Bobcat dengan GPU modern, sehingga nilai yang ditawarkan lebih lengkap dari pesaingnya.

Bila Anda pengguna netbook berbasis Atom dan mencari pengganti, platform Brazos menawarkan semua yang Anda dapat dari Atom dengan beberapa kelebihan. Antara lain, kinerja lebih tinggi, konsumsi daya lebih hemat dan kemampuan menonton video high definition dan tentunya, kemampuan bermain game-game 3D, walau dengan resolusi 1280×720 ke bawah dengan detil rendah. Salah satu produk berbasis Athlon E-350 yang sudah tersedia adalah Sony VAIO YB Series

0 comments:

Posting Komentar

Bebas, Sopan, No Sara. :)