Kamis, 27 Juni 2013

7 Gunung di Indonesia untuk Pendaki Mereka yang Pemula




1. Gunung Gede (Jawa Barat)

  Gunung Gede merupakan sebuah gunung yang berada di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung Gede berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango, yang merupakan salah satu dari lima taman nasional yang pertama kali diumumkan di Indonesia pada tahun 1980. Gunung ini berada di wilayah tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi, dengan ketinggian 1.000 - 3.000 m. dpl, dan berada pada lintang 106°51' - 107°02' BT dan 64°1' - 65°1 LS. Suhu rata-rata di puncak gunung Gede 18 °C dan di malam hari suhu puncak berkisar 5 °C, dengan curah hujan rata-rata 3.600 mm/tahun. Gerbang utama menuju gunung ini adalah dari Cibodas dan Cipanas.

  Gunung Gede diselimuti oleh hutan pegunungan, yang mencakup zona-zona submontana, montana, hingga ke subalpin di sekitar puncaknya. Hutan pegunungan di kawasan ini merupakan salah satu yang paling kaya jenis flora di Indonesia, bahkan di kawasan Malesia.


2. Gunung Ungaran (Jawa Tengah) (on my list)

  Gunung Ungaran adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Jawa, Indonesia. Dengan ketinggian 2.050 meter, gunung ini adalah gunung tinggi pertama yang dilihat pengendara dari Semarang ke arah selatan, di sisi kanan (barat). Menurut catatan-catatan sejarah, nama-nama lain gunung ini adalah Karundungan (prasasti Kuti), Karurungan/Karungrangan (Tantu Panggelaran), Karungrungan (Perjalanan Bujangga Manik, Serat Aji Saka, Serat Kanda), Kroenroengan (Domis, 1825), dan Ngroengroengan (Bleeker 1850, Friederich 1870)[2].
Di kaki gunung ini terletak kota Ungaran, pusat pemerintahan Kabupaten Semarang.


3. Gunung Kelimutu (Nusa Tenggara Timur) (on my list)

  Gunung Kelimutu adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.
  
  Kelimutu merupakan gabungan kata dari "keli" yang berarti gunung dan kata "mutu" yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.

  Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna - warna yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau "Tiwu Ata Polo" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau "Tiwu Ata Mbupu" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.

  Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter.


4. Gunung Papandayan (Jawa Barat)

  Gunung yang terletak di Kabupaten Garut ini cukup tenar di kalangan pendaki pemula. Jalurnya cukup landai, pun pemandangannya indah. Sepanjang jalan, Anda akan disuguhi beberapa kawah belerang seperti Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk.
Sebelum tiba di puncak, para pendaki akan dimanjakan dengan hamparan luas padang edelweis bernama Tegal Alun. Dari sini, perjalanan tak akan lagi terasa hingga Anda mencapai puncaknya di ketinggian 2.665 mdpl. 


5. Gunung Sibayak (Sumatera Utara)

  Ada dua gunung yang mewarnai keindahan Kota Brastagi, yaitu Sibayak dan Sinabung. Gunung yang disebut pertama itu punya panorama eksotis, serta terkenal di kalangan para pendaki pemula. Puncaknya berada di ketinggian 2.212 mdpl, dan punya bentuk unik seperti tapal kuda. Oleh karena itu titik tertinggi gunung ini disebut Puncak Tapal Kuda.

  Jalur favorit untuk mencapai puncak Gunung Sibayak adalah jalur Lima Empat. Disebut begitu karena berada di KM 54 dari Kota Medan. Sebelum mendaki, Anda bisa menyantap jagung rebus maupun bakar. Dari pintu masuk jalur hingga puncak Gunung Sibayak, perjalanan hanya memakan waktu 3-4 jam. 


6. Gunung Ijen (Jawa Timur) (on my list)

  Mendengar kata Ijen, yang terlintas di benak Anda pastilah panorama matahari terbit yang sangat cantik. Benar sekali, itu adalah salah satu alasan para pendaki menginjakkan kaki di gunung ini. Terlebih lagi, Gunung Ijen termasuk mudah untuk didaki. Puncaknya berada di ketinggian 2.443 mdpl, namun jalurnya cukup berat karena berpasir.

  Gunung Ijen terletak di Kabupaten Banyuwangi. Tiap pendaki (baik pemula maupun profesional) tak akan mau ketinggalan melihat panorama matahari terbit. Anda bisa menyaksikan keindahan ini dari Kawah Ijen, dengan melewati jalur berbatu sepanjang 250 meter. Dijamin, Anda akan langsung jatuh cinta dengan keindahan gunung ini. 


7. Gunung Lawu (perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur) (on my list)

  Gunung ini punya ketinggian lebih dari beberapa gunung sebelumnya, yaitu 3.265 mdpl. Tapi, pendakian tak akan terasa berat jika Anda memulainya dari jalur Cemorokandang. Sebelum memulai pendakian, Anda bisa mengunjungi beberapa tempat wisata yang berada di lereng gunungnya. Ada Tawangmangu, Cemorosewu dan Sarangan yang terkenal dengan danaunya. Selain itu terdapat dua komplek candi yaitu Candi Sukuh dan Candi Cetho.

  Ada tiga puncak yang mewarnai Gunung Lawu, yaitu Hargo Dalem, Hargo Dumiling, dan Hargo Dumilah. Tiap malam 1 Sura dalam tanggalan Jawa, penduduk lokal berziarah dengan cara mendaki sampai puncaknya. Pendakian ini tampak biasa saja, bahkan, beberapa wanita mendaki dengan berpakaian adat seperti kebaya. Tak heran, sebelum tiba di puncaknya, ada pedagang makanan alias warung yang selalu siaga.


source : wikipedia, detik

0 comments:

Posting Komentar

Bebas, Sopan, No Sara. :)