Senin, 08 September 2008




JENEWA - Badan Meteorologi dunia (WMO) berharap lubang ozon di Kutub Utara akan kembali 'normal' tahun ini.

"Jika melihat data yang terjadi sebelumnya, sepertinya ukuran lubang ozon di kutub utara telah mencapai puncaknya pada tahun 2006 dan mulai melemah pada tahun 2007. Tahun ini kami harap ukuran lubang ozon di sana bisa kembali normal," ujar ahli ozon dari WMO Geir Braathen, seperti dikutip melalui AFP, Sabtu (30/8/2008).

Lubang ozon di lapisan langit Kutub Utara berhasil ditemukan pada tahun 1980. Braathen mengatakan bahwa kandungan chlorine dan bromine di atmosfir tersebut masih mencukupi untuk membentuk sebuah ozon baru pada ketinggian tertentu (altitude 14-20 kilometer).

Ozon Stratosfer mampu memberikan zat yang mampu memfilter dan memproteksi bumi dari pancaran sinar ultraviolet langsung. Jika ozon stratosfer tidak ada maka manusia di bumi dapat terkena sinar matahari dengan tingkat yang cukup panas, menimbulkan katarak, kanker kulit dan merusak vegetasi alam.

Lapisan ozon dapat berlubang karena adanya temperatur yang cukup dingin di ketinggian tertentu ditambah polusi dari zat tertentu, seperti senyawa kimia yang sering digunakan di kulkas, kemasan plastik, dan semprotan aerosol. Zat-zat kimia tersebut berkumpul di atas atmosfir dan menciptakan lubang ozon.

Kebanyakan zat kimia tersebut, yang biasa disebut sebagai Chloroflurocarbon (CFC), sudah lama tidak digunakan lagi sejak tahun 1987. Namun keberadaannya di atmosfir tetap bertahan selama beberapa tahun.

0 comments:

Posting Komentar

Bebas, Sopan, No Sara. :)