Senin, 08 September 2008




JAKARTA - Mulai kini pikir ulang sebelum menyantap hidangan berbahan dasar daging. Tim ilmuwan dari Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) mengklaim bahwa pemanasan global berkaitan erat dengan pengonsumsian daging.

Teori yang dipaparkan Food and Agriculture Organization (FAO) ini beralasan bahwa produksi daging di dunia berakibat meningkatnya emisi gas metana dan berefek langsung pada atmosfir bumi. Bahkan mereka meyakinkan bahwa emisi gas ini jauh lebih parah dibandingkan emisi gas yang berasal dari green house, pembuangan dari kendaraan bermotor, atau penebangan hutan.

Fakta itu dibantah keras oleh juru bicara UK's National Farmers' Union (NFU) yang bersikeras bahwa emisi metana dari bidang peternakan sudah jauh berkurang. Namun semakin dibantah, pihak PBB makin ngotot membuktikan teori mereka.

"Kami memperkirakan bahwa emisi langsung yang berasal dari produksi daging sebesar 18 persen dari total emisi gas di seluruh dunia, 13 persen berasal dari rumah hijau. Maka perlu ditegaskan, bagi siapa pun yang ingin mengurangi perubahan iklim maka perubahan makanan patut diperhitungkan," papar ketua Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) Rajendra Pachauri dari penjelasannya di BBC, Senin (8/9/2008).

Himbauan untuk mengurangi atau bahkan tidak makan daging lagi juga dikeluarkan oleh Compassion in World Farming (CIWF) melalui juru bicaranya Joyce D?Silva. Ia berpendapat bahwa perubahan iklim di dunia sekarang ini mampu mendorong masyarakat luas untuk mengubah kebiasaan lama mereka.

"Bukan hanya pembakaran karbon atau pemakaian kendaraan saja yang berakibat langsung pada lingkungan, tapi juga perlu disadari semua itu bermula dari piring kita makan sehari-hari," ujar D?Silva.

Tanpa berlama-lama untuk saling menyalahkan, NFU segera mengambil langkah untuk memecahkan masalah ini. Mereka berencana menciptakan mesin penyaring genetik yang bisa mengurangi produksi gas metana.

"NFU berkomitmen untuk meyakinkan dunia bahwa bidang peternakan adalah bagian dari perubahan iklim, bukan bagian dari sebuah masalah," jelas juru bicara NFU.

0 comments:

Posting Komentar

Bebas, Sopan, No Sara. :)